IMPC mencatat pertumbuhan yang cemerlang selama Q2 YOY, pendapatan tumbuh sebesar 42% menjadi Rp505 miliar dari Rp356 miliar tahun lalu dan laba bersih berubah dari kerugian bersih (Rp-30 miliar) menjadi laba sebesar Rp42 miliar.
Selama semester pertama 2021, kami meraih pendapatan sebesar Rp1.058 miliar dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp768 miliar; tumbuh 38%. Laba bersih tumbuh dari Rp29 miliar di tahun lalu menjadi Rp104 miliar di tahun 2021, tumbuh 253%.
Tahun lalu hasil semester pertama kami sangat terpengaruh oleh pandemi Covid-19, ketika semua unit operasi kami dari Selandia Baru hingga Vietnam mengalami lockdown sehingga berdampak pada kegiatan operasi dan penjualan.
Tahun ini, unit kami di Malaysia terpengaruh oleh Movement Control Order (MCO) yang ketat selama bulan Juni, namun unit lain masih dapat beroperasi hampir secara normal.
Dengan proyeksi keuangan penuh kehatihatian, kami masih mempertahankan target pendapatan tahunan kami sebesar Rp1,9 triliun dan laba bersih Rp165 miliar.
Tantangan lainnya di tahun ini adalah fluktuasi harga bahan baku yang dapat mempengaruhi margin kotor kami dan risiko semakin memburuknya situasi covid-19.
Komitmen kami untuk meningkatkan rasio EBITDA terhadap beban bunga (8,60 dicapai pada 30 Juni 2021 vs 3,71 pada 30 Juni 2020), menunjukkan kekuatan arus kas perseroan kami yang positif.
Rencana ekspansi kami di Jawa Timur juga berjalan sesuai rencana, dan akan mulai berkontribusi pada peningkatan pendapatan untuk target kami di tahun 2022.