Jakarta, 28 Juli 2023 – Menutup semester I tahun 2023, PT Impack Pratama Industri Tbk. (“Perseroan”) berhasil mencetak pertumbuhan Laba Bersih yang kuat menjadi Rp213 miliar, naik 46,5% dari pencapaian tahun sebelumnya yang senilai Rp145 miliar. Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari raya Idul Fitri yang jatuh pada kuartal II berdampak pada kinerja bisnis Perseroan. Pendapatan Perseroan di kuartal II tahun ini stagnan di angka Rp646 miliar. Pendapatan Semester I tahun 2023 meningkat 3,0% YoY menjadi Rp 1,4 triliun dari Rp 1,3 triliun, didongkrak dari pertumbuhan penjualan dalam negeri. Sementara kinerja anak usaha Perseroan di luar negeri (Australia, Selandia Baru, dan Vietnam) mengalami penurunan karena perlambatan ekonomi di negara-negara tersebut.
Melanjutkan pencapaian di semester I ini, Manajemen berkomitmen untuk mengejar target Laba Bersih senilai Rp390 miliar. Direktur Utama Perseroan, Haryanto Tjiptodihardjo menyebutkan, “Kinerja Perseroan setiap tahunnya akan menguat di semester kedua. Kami berharap mampu mendekati target Pendapatan kami yang sebesar Rp3,3 triliun. Diimbangi dengan efisiensi operasional, kami optimis dapat mencapai target Laba Bersih tersebut.”
Pada bulan Mei lalu, Perseroan telah menambah kapasitas produksi plafon uPVC menjadi dua kali lipat. Di tahap selanjutnya, kapasitas produksi plafon uPVC masih akan ditingkatkan hingga empat kali kapasitas awal dan mesin tambahan akan ditempatkan di pabrik baru Perseroan yang berlokasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah. Pabrik baru ini akan menjadi pabrik ke-11 Perseroan dan diestimasikan akan mulai beroperasi pada Semester I tahun 2024.
Ikhtisar Kinerja 1H23
- Perseroan mencatatkan Pendapatan 2Q23 senilai Rp646 miliar yang utamanya didorong oleh pertumbuhan volume penjualan dalam negeri, Pendapatan 1H23 tumbuh 3,0% menjadi Rp1,4 triliun dari tahun lalu yang senilai Rp1,3 triliun.
- Laba Kotor meningkat 21,8% menjadi Rp562 miliar di 1H23 dari Rp461 miliar di 1H22. Penurunan harga bahan baku juga menaikkan Margin Laba Kotor dari 34,2% di tahun lalu menjadi 40,4%.
- Mengikuti pertumbuhan Laba Kotor, Laba Usaha 1H23 naik 47,8% menjadi Rp325 miliar dari Rp220 miliar di tahun sebelumnya.
- Meskipun Perseroan membukukan kerugian kurs senilai Rp24 miliar, Perseroan tetap mampu memperoleh Laba Bersih 1H23 senilai Rp213 miliar, meningkat 46.5% dari Rp145 miliar di 1H22. Margin Laba Bersih juga mengalami peningkatan dari 10,8% menjadi 15,3%.
- Pada 1H23, Perseroan mampu menjaga posisi arus kas dari operasi yang sehat di angka Rp232 miliar.
- EBITDA Perseroan tumbuh 40,4% dari tahun sebelumnya yang senilai Rp271 miliar menjadi Rp380 miliar di 1H23. Margin EBITDA juga meningkat dari 20,1% di 1H22 menjadi 27,4%.
- Dibandingkan Semester I tahun lalu, Rasio EBITDA tahun ini menunjukkan penguatan yang konsisten. Rasio Utang Terhadap EBITDA mengalami penurunan dari 2,4x di tahun lalu menjadi 1,5x. Sedangkan Rasio EBITDA Terhadap Bunga meningkat dari 13,6x menjadi 23,6x di 1H23.
Pencapaian ESG
Perseroan bersama dengan Universitas Hindu Indonesia, Universitas Trisakti, serta didukung oleh Bank Central Asia meresmikan program “Bangkitkan Baliku” yang bertujuan untuk menginisiasi ekonomi kreatif Bali di luar sektor pariwisata, sejalan dengan konsep Ekonomi Kerthi Bali. Program ini memberikan manfaat kepada para Kelompok Wanita Tani (KWT) Jembrana yang mengolah makanan khas Bedetan yang berbahan dasar ikan Saridnella lemuru yang dikeringkan. Perseroan menghadirkan Solar Dryer Dome dan fasilitas pemrosesannya, serta memberikan bimbingan dalam menghasilkan produk dengan standarisasi mutu dan kemasan menarik beserta pemasarannya. Untuk informasi lebih lanjut, silakan klik disini.