Jakarta, 7 November 2022 – PT Impack Pratama Industri Tbk. (“Perseroan”) merilis laporan keuangan sembilan bulan tahun 2022 dan terus mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang solid. Sembilan bulan pertama tahun 2022, Perseroan membukukan Pendapatan senilai Rp2 Triliun, meningkat 28,1% dari sembilan bulan tahun 2021 yang sebesar Rp1,6 Triliun. Laba Bersih Perseroan pada sembilan bulan tahun 2022 juga bertumbuh sebanyak 30,3% dari Rp158 Miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp206 Miliar. Nilai Laba Bersih sembilan bulan Perseroan hampir mencerminkan realisasi setahun penuh 2021. Maka dari itu, Manajemen optimis Perseroan mampu melampaui target 2022 yang ditentukan, yakni target Pendapatan senilai Rp2,6 Triliun dan target Laba Bersih sebesar Rp260 Miliar.
Peluncuran Produk Plafon uPVC dan Rencana Ekspansi ke Depan
Pada awal bulan September lalu, Perseroan telah mulai memproduksi plafon uPVC yang dipasarkan dengan merek Alderon dan Adaron. Sebelumnya, Perseroan telah menempatkan mesin dengan kapasitas 3,000 ton/tahun di pabrik Perseroan di Gaharu, Cikarang Selatan, Jawa Barat dan sudah terutilisasi penuh pada bulan pertama produksi. Perseroan juga berencana untuk menggandakan kapasitas mesin plafon uPVC pada kuartal II tahun 2023 mendatang yang akan ditempatkan di pabrik Perseroan di Gaharu. Rencana ekspansi ini merupakan kelanjutan dari rencana bertahap yang dicanangkan pada Paparan Publik Tahunan 2022. Direktur Utama Perseroan, Haryanto Tjiptodihardjo, menambahkan, “Pasar menerima baik produk plafon kami. Kami meluncurkan dua merek sekaligus untuk menjangkau seluruh segmen pasar di Indonesia. Kami berencana untuk menambahkan mesin lagi di pabrik baru kami yang akan berlokasi di KITB (Kawasan Industri Terpadu Batang), Jawa Tengah di tahap ketiga. Pabrik baru kami diperkirakan dapat mulai beroperasi pada kuartal IV tahun 2023.”
Rencana Perseroan untuk meningkatkan kapasitas pabrik tidak berhenti sampai di situ. Perseroan juga akan menambahkan kapasitas mesin Atap uPVC di Rungkut, Jawa Timur berkisar 25% sebelum akhir tahun 2022. Adapun Manajemen memutuskan hal ini atas dasar permintaan pasar.
Aksi Korporasi Perseroan dalam Menggalang Dana Segar Melalui Skema PMTHMETD
Pada tanggal 7 November ini, Perseroan segera menggalang dana segar melalui skema Penanaman Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sebanyak 100.000.000 (seratus juta) lembar saham baru atau sebanyak 2,07% dengan harga Rp3.250/lembar, sehingga menambahkan jumlah saham beredar menjadi 4.933.500.000 lembar dan jumlah dana yang didapatkan sebesar Rp325 Miliar.
Sebanyak 78.082.600 (tujuh puluh delapan juta delapan puluh dua ribu enam ratus) lembar saham baru akan diambil bagian oleh PT Harimas Tunggal Perkasa (HTP) yang merupakan pemegang saham utama Perseroan. Pertimbangan HTP turut serta dalam PMTHMETD adalah dalam rangka mendukung Perseroan yang sedang membutuhkan dana untuk ekspansi usaha. Hal ini dilakukan HTP untuk mengokohkan komitmennya sebagai pemegang saham utama serta merupakan perwujudan kepercayaan atas prospek masa depan Perseroan.
Dana ini akan sepenuhnya dipakai secara bertahap untuk ekspansi, pembelian mesin, tanah dan bangunan pabrik baru di KITB, serta modal kerja. Kami berharap investasi ini akan menghasilkan kinerja positif pada tahun 2024 yang akan datang. Selain memperkuat struktur permodalan Perseroan, penerbitan saham baru dari PMTHMETD ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas saham Perseroan.
Pada bulan Agustus lalu, Perseroan masuk ke dalam daftar “Best of the Best” Forbes Indonesia yang memilih 50 perusahaan terbuka dengan kinerja terbaik. Dalam skala global, Perseroan juga dinobatkan oleh Forbes Asia sebagai salah satu perusahaan berkinerja tinggi di Asia Pasifik yang berhasil masuk dalam daftar “Best Under a Billion”. Daftar tersebut menyoroti 200 perusahaan berkinerja tinggi di Asia Pasifik dengan pendapatan di bawah USD1 Miliar.
Ikhtisar Kinerja 9M22
- Perseroan mencatatkan Pendapatan 9M22 senilai Rp2 Triliun, meningkat 28,1% dari 9M21 yang sebesar Rp1,6 Triliun. Kenaikan penjualan berasal dari pertumbuhan volume penjualan produk atap Polikarbonat dan atap Alderon yang didukung oleh strategi marketing campaign yang agresif sehingga memampukan Perseroan untuk mengambil pangsa pasar kompetitor.
- Laba Kotor mengalami pertumbuhan 16,9% dari Rp586 Miliar menjadi Rp686 Miliar. Sementara itu, Margin Laba Kotor menurun dari 37,0% di 9M21 menjadi 33,8% di 9M22 disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku.
- Seiringan dengan pertumbuhan penjualan, Laba Usaha 9M22 naik 31,1% menjadi Rp341 Miliar dari Rp260 Miliar di 9M21. Margin Laba Usaha meningkat dari 16,4% di tahun sebelumnya menjadi 16,8%.
- Meskipun kami mencatatkan kerugian mata uang asing sebesar Rp13,8 Miliar di 9M22, kami tetap mampu membukukan Laba Bersih sebesar Rp206 Miliar, meningkat 30,3% dari 9M21 yang senilai Rp158 Miliar.
- EBITDA Perseroan 9M22 bertumbuh 27,6% menjadi Rp418 Miliar dari Rp328 Miliar di 9M21.
- Rasio EBITDA terhadap Bunga mengalami peningkatan dari 8,8x di 9M21 menjadi 12,8x di 9M22.
Pencapaian ESG
- Instalasi panel surya pada Unit 2, Trembesi, Cikarang dengan kapasitas puncak sebesar 4.473 kWp/tahun telah selesai pada Oktober 2022, sesuai jadwal. Kini Perseroan sedang dalam proses perolehan izin operasi dari PLN. Diestimasikan panel surya yang terpasang di Unit 2 baru dapat beroperasi di bulan November 2022.