Jakarta, 31 March 2017 – Impack Pratama dan Covestro (sebelum nya bernama Bayer Material Science) menandatangani perjanjian kerjasama – Bisnis Inklusif, untuk membantu petani dalam menanggulangi masalah yang dihadapi pada pasca-panen. Perjanjian ditandatangani pada tanggal 31 Maret di kantor pusat Impack Pratama di gedung Altira Tower, Jakarta.
Membantu petani meningkatkan pendapatan
Kerjasama bisnis inklusif, membidik perbaikan dalam manajemen pasca panen yang ada saat ini dengan jalan menyebarluaskan penggunaan Solar Dryer Domes yang menguntungkan bagi petani kecil dan koperasi tani di daerah kurang terlayani. Hal ini akan membantu petani dalam proses pengeringan produk mereka diantaranya pisang, tomat, cabai, kakao, biji kopi, rempah rempah serta produk perikanan untuk masyarakat nelayan dalam keadaan yang lebih higienis, serta meningkatkan kualitas produk dan hasil produksi.
Haryanto Tjiptodihardjo, Direktur Utama Impack Pratama mengatakan “Sebagai perusahaan nasional, Impack Pratama ingin memberikan kontribusi bagi masyarakat kurang terlayani di Indonesia, khususnya petani kecil dan nelayan. Kami harap mereka akan memperoleh manfaat dari penggunaan Solar Dryer Dome untuk mengingkatkan hasil panen dan dengan demikian meningkatkan penghasilan mereka. Kami telah bekerjasama dengan Covestro (sebelumnya Bayer MaterialScience) selama lebih dari 25 tahun. Seiring berjalannya waktu kami telah menjalin hubungan kerjasama dan berbagi kepercayaan yang kuat. Kami percaya kerjasama ini akan memberi kontribusi bagi masyarakat kurang terlayani di Indonesia dan di luar Indonesia pada umumnya, serta mampu meningkatkan taraf kehidupan mereka. Hal ini akan memberi manfaat secara luas karena Indonesia pada dasarnya adalah negara agraris dengan mayoritas penduduk bergantung pada pertanian dan perikanan untuk mata pencahariannya.
Meningkatkan produktifitas sampai dengan 45%
Dengan metode pengeringan tradisional, seperti pengeringan di pinggir jalan, petani kecil sering kali harus menghadapi tantangan kontaminasi pada hasil panen mereka, dari debu, air hujan dan cahaya ultraviolet. Akibatnya, 30 – 50% hasil panen mereka tidak dapat mencapai pasar dan tidak memiliki nilai ekonomis.
Dengan Solar Dryer Dome yang ditemukan oleh Prof. Dr. Serm Janjai dari Universitas Silpakorn di Thailand, hasil panen para petani dapat meningkat sampai dengan 45%, dan akan meningkatkan taraf hidup petani secara signifikan.
Solusi rumah kaca yang inovatif
Kubah (Dome) berfungsi seperti rumah kaca. Dengan konstruksi lembar polycarbonate, suhu di dalam kubah dapat ditingkatkan sampai dengan 200% dibandingkan suhu di luar. Kipas kecil membantu sirkulasi udara dan menghilangkan uap air dari pengering (Dryer). Selain itu, lembar polycarbonate melindung hasil panen dari sinar UV. Peningkatan suhu mempersingkat proses pengeringan secara signifikan. Sebagai contoh, pisang dapat dikeringkan dalam 3 – 4 hari, jauh lebih singkat apabila dibandingkan dengan metode pengeringan konvensional, yang akan memakan waktu 7 hari.
Richard Northcote, Chief Sustainability Officer Covestro: “Covestro telah bekerja untuk solusi keamanan pangan selama beberapa tahun, dengan proyek yang saat ini sedang berjalan di Vietnam, Thailand, Myanmar dan juga Indonesia. Hal ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari target bisnis berkelanjutan kami yaitu untuk menjangkau dan memberi manfaat ekonomi bagi 10.000.000 orang di pasar yang kurang terlayani sampai dengan tahun 2025. Kerjasama dengan Impack Pratama yang merupakan customer kami akan membantu kita dalam untuk mencapai tujuan ini lebih cepat, dengan keahlian, akses ke pasar dan tentu saja semangat mereka untuk memajukan hal ini bersama – sama.
Terlepas dari saluran penjualan konvensional, dua mitra ini berencana untuk membawa solusi untuk pasar dengan berkolaborasi dengan antara lain perusahaan sosial, LSM, pemerintah dan lembaga keuangan mikro.
Impack Pratama dan Covestro yakin dengan kerjasama ini masyarakat petani akan mampu membangun usaha yang berkelanjutan dan dengan sendirinya memberi kontribusi bagi pengembangan sektor pertanian di Indonesia dan bahkan lebih luas lagi.